Penjelasan teknologi dari Film war games
- Mesin Sidik Jari (Finger Print)
Pengertian dan proses kerja pada
absensi sidik jari
Absen sidik jari adalah suatu metode
mesin dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu
komunitas,kelompok meupun instansi yang menggunakannya. Mesin ini biasanya
memilki kapasitas memori yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih,
seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode,
Function Key,dll
- Tehnik pembacaan sidik jari
Scanning sidik jari dilakukan dengan
alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik jari). Lalu disimpan dalam
format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran sidik
jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar
pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut
kemudian disimpan dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini
disebut dengan istilah minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut
kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.
Alat absensi sidik jari maupun sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan lain seperti akses kontrol mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Tehnik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
Alat absensi sidik jari maupun sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan lain seperti akses kontrol mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Tehnik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
- Optis
Dengan tehnik ini, pola sidik jari
direkam atau discan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint
scanner) yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan
ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat
lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya
dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar
sidik jari tersebut ke dalam memori.
Kelemahan metode ini adalah hasil
scanning sangat tergantung dari kualitas sidik jari. Jika kualitas sidik jari
miskin (poor) atau luka, maka kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus.
Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali dengan jari palsu. Tapi tehnik
ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang
mahal.
- Ultra Sonik
Tehnik ini hamper sama dengan tehnik
yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam tehnik ini, digunakan suara
berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara
frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric.
Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis.
Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca.
Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan
permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.
- Kapasitans
Tehnik ini menggunakan cara
pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi
sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng
kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada
sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda.
Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan
listrik statis ini, tangan harus digrounding.
- Thermal
Tehnik ini menggunakan perbedaan
suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui
pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari
(swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu
singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.
2. Security Camera (CCTV)
CCTV Camera Surveillance System
Video surveillance System atau di sebut Closed Circuit Television System berfungsi mengontrol semua kegiatan secara visual (audio visual) pada area tertentu yang dipasang suatu alat berupa kamera. Yang fungsinya secara lansung dapat mengawasi, dan mengamati serta merekam kejadian di suatu tempat, ruangan atau area tertentu,
Alat ini terdiri dari : kamera, digital video recorder, dan monitor yang terintegrasi dalam suatu system jaringan secara online.
Video surveillance System atau di sebut Closed Circuit Television System berfungsi mengontrol semua kegiatan secara visual (audio visual) pada area tertentu yang dipasang suatu alat berupa kamera. Yang fungsinya secara lansung dapat mengawasi, dan mengamati serta merekam kejadian di suatu tempat, ruangan atau area tertentu,
Alat ini terdiri dari : kamera, digital video recorder, dan monitor yang terintegrasi dalam suatu system jaringan secara online.
Tujuan dari setiap orang menggunakan
CCTV adalah untuk memantau daerah yang luas dan mungkin jauh dari suatu lokasi
yang sulit di control dan dijangkau pada saat waktu yang bersamaan .
Bagian dari Surveillance system
- Kamera
Kamera berfungsi menangkap atau
mengambil gambar dan mengubah menjadi sinyal listrik. yang terpasang di
area-area/tempat-tempat yang akan diamati,
Dalam fungsinya kamera dapat di katagorikan sesuai kebutuhan dan keinginan seperti :
Standar, dome, pin hole. Secara teknologi jenis kamera didalam penggunaannya ada yang secara wireless, outdoor atau indoor,dan juga secara fungsinya ada yang bisa digerakkan (pan, tilt, zoom / PTZ).
Dari kwalitasnya kamera dapat di tentukan oleh beberapa hal seperti:
· Image sensor yaitu: bagian yang berfungsi menangkap gambar, Semakin tinggi resolusi dan kepekaannya (iluminasi) maka semakin baik kwalitasnya. Image sensor yang sering digunakan berukuran 0.25”, 1.3”, 0.5” dan 1”.
· Kemampuan mengolah sinyal yang ada pada controllernya seperti kemampuan automatic gain control, white balance dll.
Lensa
Lensa berfungsi mengarahkan bayangan ke image sensor, jangkauan dan luasan daerah yang ingin diambil gambarnya disebut focus.
Monitor
Monitor berfungsi menampilkan gambar yang ditangkap oleh camera, Dengan system kerja yang mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang dapat dilihat.
Monitor untuk menampilkan kejadian secara live maupun playback, Dimana tampilan di monitor diatur oleh controller.
Teknologi CCTV dengan menggunakan Digital Video Recorder adalah teknologi yang sudah bisa diakses/dilihat dari berbagai tempat yang sudah memiliki jaringan computer yang baik dan secara online memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengaksesnya serta sudah diset up sehingga memudahkan user untuk mampu meremote data gambar yang dikirim
Multiplexer
Fungsi dari multiplexer adalah mengatur tampilan dan perekaman gambar dari kamera ke sebuah monitor dan VCR
Dalam fungsinya kamera dapat di katagorikan sesuai kebutuhan dan keinginan seperti :
Standar, dome, pin hole. Secara teknologi jenis kamera didalam penggunaannya ada yang secara wireless, outdoor atau indoor,dan juga secara fungsinya ada yang bisa digerakkan (pan, tilt, zoom / PTZ).
Dari kwalitasnya kamera dapat di tentukan oleh beberapa hal seperti:
· Image sensor yaitu: bagian yang berfungsi menangkap gambar, Semakin tinggi resolusi dan kepekaannya (iluminasi) maka semakin baik kwalitasnya. Image sensor yang sering digunakan berukuran 0.25”, 1.3”, 0.5” dan 1”.
· Kemampuan mengolah sinyal yang ada pada controllernya seperti kemampuan automatic gain control, white balance dll.
Lensa
Lensa berfungsi mengarahkan bayangan ke image sensor, jangkauan dan luasan daerah yang ingin diambil gambarnya disebut focus.
Monitor
Monitor berfungsi menampilkan gambar yang ditangkap oleh camera, Dengan system kerja yang mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang dapat dilihat.
Monitor untuk menampilkan kejadian secara live maupun playback, Dimana tampilan di monitor diatur oleh controller.
Teknologi CCTV dengan menggunakan Digital Video Recorder adalah teknologi yang sudah bisa diakses/dilihat dari berbagai tempat yang sudah memiliki jaringan computer yang baik dan secara online memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengaksesnya serta sudah diset up sehingga memudahkan user untuk mampu meremote data gambar yang dikirim
Multiplexer
Fungsi dari multiplexer adalah mengatur tampilan dan perekaman gambar dari kamera ke sebuah monitor dan VCR
- Digital Video Recorder (DVR)
DVR Memiliki kemampuan sebagai
multiplexer dan VCR, Dengan teknologi digital Komputer saat ini seluruh data
dirubah dan diolah dalam bentuk digital, Teknologi DVR saat ini telah berbasis
Personal Computer (PC) dengan spesifikasi dengan yang ada dipasaran saat ini.
MPEG-4 DVR SYSTEM CONFIGURATION DIAGRAM
MPEG-4 DVR SYSTEM CONFIGURATION DIAGRAM
- Media Pendukung DVR
Controller : alat untuk memilih
kamera mana yang akan dilihat di monitor, atau bisa juga mengatur semua kamera
ditampilkan di monitor, mengatur kondisi/kualitas gambar kamera tertentu
seperti brightness, lama perekaman, frame per second, model perekaman.
Recorder : alat untuk merekam, menyimpan data, play back, menghapus data lama, membackup data lama ke CD,DVD, atau harddisk lain.
Alat Card DVR:merubah data camera analog untuk dapat disimpan ke dalam media digital seperti computer dan dapat dilihat hasilnya atau dipantau melalui perangkat computer.
Recorder : alat untuk merekam, menyimpan data, play back, menghapus data lama, membackup data lama ke CD,DVD, atau harddisk lain.
Alat Card DVR:merubah data camera analog untuk dapat disimpan ke dalam media digital seperti computer dan dapat dilihat hasilnya atau dipantau melalui perangkat computer.
- CCTV with IP Based Kamera
IP Based Camera adalah kamera yang
sudah memiliki IP Address sehingga dapat berfungsi sebagai layaknya computer
yang berada di jaringan LAN Kamera jenis ini dapat berdiri sendiri tanpa Caed
atau bantuan alat lain untuk terintegrasi dalam media digital computer (HDD),
Kamera jenis ini memiliki jenis penyimpanan yang lebih kecil (MPEG4). Serta
dapat diakses dimanapun asalkan jaringan LAN atau computer server induknya
sudah terkoneksi dengan Internet dan memiliki IP Public sehingga dapat dilihat
semua jenis Browser Internet yang ada.
Ketersediaan jaringan akses LAN, Penggunaan kabel UTP/Jaringan, Ketersediaan HUB serta repeater tiap 100-150M Merupakan persyaratan yang harus disiapkan di luar kestabilan transfer data jaringan.
Ketersediaan jaringan akses LAN, Penggunaan kabel UTP/Jaringan, Ketersediaan HUB serta repeater tiap 100-150M Merupakan persyaratan yang harus disiapkan di luar kestabilan transfer data jaringan.
C. CCTV with IP Camera Support 3G
adalah IP Camera yang memiliki teknologi terakhir di atas dari teknologi IP
camera yang ada saat ini, Beberapa IP camera yang ada saat ini masih
menggunakan DVR card sebagai penghubung antara PC dengan CCTV, Vivotek
merupakan gambaran IP Camera yang nantinya akan berkembang ke depannya, Dalam
pemasarannya Vivotek tidak lagi memasarkan DVR Card sebagai penghubung ke
monitor, bahkan software untuk monitornya terbilang gratis jika menggunakan 16
Channel saja. CCTV ini sangat mudah di pasang karena tidak perlu membentuk
jaringan baru, tapi cukup menggunakan jaringan yang sudah ada, CCTV ini cukup
menggunakan cable UTP biasa yang dihubungkan dari camera ke Switch terdekat
dalam jaringan TCP/IP,
Dalam fungsinya camera ini terdiri
dari dua jenis yaitu wireless dan IP. Camera ini dapat di akses oleh 20 user
secara bersamaan Kemudahan dan keuntungan dari camera ini jika computer yang
digunakan sebagai monitoring mengalami kerusakan, cukup seorang user
menggantikan dengan notebook pada jaringan yang sama, Berbeda dengan IP Camera
yang lain yang masih menggunakan DVR Card serta software monitoring, Yang jika
terjadi kerusakan harus memindahkan DVR Card dan menginstall kembali software
monitoring pada computer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar